ARTIKEL ILMU SOSIAL DASAR

Kerusuhan Di Depan PN Jl. Ampera Jakarta Selatan
Kerusuhan di depan Pengadilan negeri Jl.Ampera Jaksel, Rbu 29 September 2010 terjadi karena perkelahian antara dua kubu preman yang saling serang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Sebelum Kerusuhan Ampera terjadi. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar beberapa sidang di antaranya kasus kericuhan di cafe Blowfish April lalu. Sementara satu korban lainnya kritis, dan 12 orang lainnya luka-luka. Dari rekaman saat kejadian berlangsung, diketahui kelompok berseteru itu tak hanya membawa senjata berupa kelewang. Beberapa anggota kelompok ini juga terlihat membawa senjata api, khususnya jenis pistol. Tiga korban Kerusuhan Ampera dinyatakan tewas dan sejumlah korban lain mengalami luka serius akibat bacokan. Tiga polisi pun juga terluka terkena sabetan golok massa. Bahkan, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Gatot Edy terserempet peluru di kakinya.
Berdasarkan informasi dari Kasat Reskrim Polres Jaksel Kompol Nurdi Satriaji, di TKP Jl Ampera Raya, Jakarta, Rabu (29/9/2010), Berikut Nama-nama 3 orang yang tewas di Kerusuhan Ampera:
1. Agustinus Tomazoa (49), kelahiran Ambon. Dia adalah warga Kramatjati RT 6 RW 9. Tewas di Wash Laundry dengan luka tembak dan muka dibacok.
2. Saefudin (48), kelahiran Medan tahun 1962. Dia warga Kebon Nanas RT 3 RW 1 Panunggangan Utara, Pinang, Tangerang, tewas di depan kantor Medco dengan kedua tangan putus.
3. Jefry, tewas di depan rumah makan Ampera dengan luka bacok.
(www.dteepzlicio.us)

Postingan Populer