ARTIKEL BENCANA ALAM 1

GUNUNG MERAPI

Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa pukul 09.24 WIB kembali meluncurkan awan panas.
Menurut petugas pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, Kabupaten Sleman, Achmad, jarak luncur awan panas itu mencapai satu kilomter ke arah Kali Gendol.
Selain luncuran awan panas, juga terjadi berkali-kali guguran lava pijar.
Sementara itu, berdasarkan laporan masyarakat, akibat awan panas tersebut, di wilayah Muntilan Kabupaten Magelang terjadi hujan abu.
Sampai siang hari pukul 12.47 Wib, cuaca di puncak Merapi tampak berkabut sehingga secara visual puncak gunung itu tidak terlihat dari pos pengamatan di Kaliurang, katanya.
Staf seksi Gunung Merapi Badan Pengembangan Penelitian Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Dewi Sri membenarkan terjadi luncuran awan panas di puncak gunung Merapi.
Namun demikian, awan panas maupun guguran lava pijar itu merupakan fenomena biasa dalam fase erupsi apalagi statusnya masih "Waspada" .
Dengan demikian, gunung Merapi hingga kini masih melalui fase erupsi setelah terjadi erupsi pada 2006, katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan data yang tercatat di kantornya, seminggu lalu yaitu 14-20 Mei memang tidak terjadi awan panas tapi seminggu sebelumnya (7-13 Mei) tercatat muncul awan panas dengan jarak luncur pendek sekitar 1 kilometer.
Pada periode 14-20 Mei tercatat guguran lava pijar 64 kali, gempa fase banyak 24 kali, dan gempa tektonik 9 kali, dibandingkan periode seminggu sebelumnya jumlahnya sedikit menurun terutama fase kegempaan
Kematian Mbah Maridjan meninggalkan duka tidak hanya bagi keluarga yang ditinggalkan tetapi juga bagi mereka yang menjadikan Mbah Maridjan sebagai panutan. Ketika Gunung Merapi dinyatakan dalam status awas oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta pada Senin (25/10) pukul 06.00 WIB, pemerintah menindak lanjutinya dengan memerintahkan warga di sekitar gunung itu untuk mengungsi.

Pemerintah langsung turun tangan mengungsikan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi, termasuk di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Diantara warga yang belum bersedia mengungsi itu adalah juru kunci Gunung Merapi Ki Surakso Hargo atau Mbah Maridjan. Pria berusia 83 tahun bersikukuh tetap tinggal di rumahnya, karena tanggung jawabnya sebagai juru kunci keraton Yogyakarta. Mbah Maridjan tetap bersikukuh tidak mau mengungsi dan tetap tinggal di kediamannya yang berjarak sekitar enam kilometer dari puncak gunung teraktif di dunia itu.

Tuhan berkehendak, Merapi meletus pada Selasa (26/10) petang. Bencana tersebut berdasarkan data hingga Rabu (27/10) mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan puluhan orang tewas, termasuk Mbah Maridjan. Pria yang mengabdikan diri untuk menjaga Merapi itu tewas terkena awan panas saat gunung tersebut meletus.

Meskipun Merapi telah berstatus awas, Mbah Maridjan tetap bertahan di rumahnya sebagai wujud tanggung jawab terhadap amanat yang diemban sebagai ‘abdi dalem’ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.

Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
• Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
• Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
• Jangan memakai lensa kontak.
• Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
• Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi
• Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
• Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
• Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.

(sumber : http://kapanlagi.com )

Postingan Populer