TUGAS Ilmu Sosial Dasar
I. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
A. Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi, pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
B. Fungsi Keluarga
Keluarga dapat terbentuk dari sekumpulan individu, dan merupakan bagian dalam masyarakat juga.Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahrikan individu dengan berbgai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Dalam bentuknya yang paling dasar sebuah keluarga terdiri atas seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan ditambah dengan anak-anak mereka yang belum menikah, biasanya tinggal dalam satu rumah, dalam antropologi disebut keluarga inti. Satu keluarga ini dapat juga terwujud menjadi keluarga luas dengan adanya tambahan dari sejumlah orang lain, baik yang kerabat maupun yang tidak sekerabat, yang secara bersama-sama hidup dalam satu rumah tangga dengan keluarga inti. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakn didalam atau oleh keluarga itu. Macam-macam fungsi keluarga adalah :
1. Fungsi biologis
2. Fungsi Pemeliharaan
3. Fungsi Ekonomi
4. Fungsi Keagamaan
5. Fungsi Sosial.
C. Pemuda dan Identitas
Berbicara mengenai generasi penerus, tidak pernah bisa lepas dari para pemuda. Dewasa ini, peran pemuda sebagai generasi penerus sangat lekat dari penciptaan bangsa yang berideologi. Mengapa saya katakan seperti ini. Pengaruh budaya asing, yang menjadi sangat mudah diserap oleh para pemuda saat ini. Tanpa disadari telah menjadi suatu dasar bagi pemuda dalam mengambil tindakan. Dimana pemuda telah menjadi tonggak kemajuan bangsa. Pencipta segala keberagaman. Dan peran seperti ini sangat sukar untuk dijalankan sebagaimana mestinya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Nasionalisme kebangsaan tidak terlepas dari situasi global. Seharusnya pemuda Indonesia mencermati secara kritis realitas kepentingan global terhadap Indonesia. Dan pemerintah pusat dapat mempercepat distribusi pembangunan di semua daerah agar tidak tumbuh semangat etnonasionalisme dalam diri pemuda. Suatu akar budaya yang telah melekat, biasanya akan sangat sulit untuk dihilangkan. Terlebih lagi jika itu adalah suatu kebiasaan buruk. Pasti akan terus mengakar budaya. Itu jika kita lihat pada 5 tahun kebelakang ini. Namun, pada zaman yang semua serba globalisasi ini. Akulturasi budaya asing menjadi sangat mudah berkembang di dalam perilaku pemuda bangsa sebagi generasi penerus.
Ketidak-perdulian para pemuda terhadap hal-hal yang menyangkut dasar pemikiran dan dasar tindakan, akan menjadi bumerang dalam mengemban tugas sebagai penerus bangsa. Dimana bangsa Indonesia adalah bangsa yang berideologi pancasila. Tentu saja jika identitas bangsa Indonesia terpolarisasi-kan maka akan terancam adanya perubahan pola pelaksanaan ideologi atau yang biasa disebut sebagai identitas bangsa Indonesia. Mengapa hanya dikatakan berubah dalam pelaksanaanya saja, hal ini bersangkutan pada keputusan-keputusan yang telah dibuat. Dimana keputusan tersebut telah memandatkan atau mengukuhkan ideologi tersebut sebagai dasar suatu bangsa terbentuk.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak pemuda yang mau melestarikan budaya bangsa yang mencerminkan ideologi bangsa.
Dan yang harus dilakukan para pemuda ialah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila. Serta harus mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya dan selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
D. Perguruan dan Pendidikan
Pada kali ini saya akan membahas tentang perguruan dan pendidikan , setelah menyelesaikan pendidikan kita disekolah , kita akan melanjutkan pendidikan kita ke jenjang perguruan tinggi , dan diperguruan tinggi itulah kita harus memilih jurusan apa yang kita ambil tergantung dari niat dan keinginan dari diri kita sendiri . Sebelum masuk ke perguruan tinggi kita juga harus memilih perguran tinggi itu , apabila perguruan tinggi itu bagus maka kita sebagi lulusanya akan mudah mencari pekerjaan .
Pada saat kita masuk perguruan kita akan memilih jurusan apa yang akan kita ambil , usahakan pada saat memilih jurusan bukan karna keinginan dari orang lain tetapi karena kemauan dari diri kita sendiri , karena setelah kita memilih jurusan dan masuk kelas skill kita di asah untuk menjadi lebih baik lagi . Kita juga harus lebih giat lagi saat kita belajar di perguruan tinggi , karena pada saat di perguruan tinggi materi yang diberikan oleh sang pengajar berbeda dengan saat kita belajar di sekolah , saat belajar diperguruan tinggi sang pengajar hanya memberikan sedikit materi dari pelajaran itu dan mahasiswa harus mengambangkan sendiri materi yang di berikan .
Jadi saat di perguruan tinggi kita harus belajar lebih giat dalam belajar , dan kita juga harus bias mengatur waktu kita . Karena saat belajar di perguruan tinggi itulah saat skill kita diasah sehingga nantinya apabila kita sudah selesai dalam perguruan tinggi kita akan turun ke masyarakat dan bekerja , dan saat bekerja itulah skill kita yang telah di ajarkan di perguruan kita gunakan dengan baik .